rsud-kotabogor.org

Loading

tangan di infus di rumah sakit

tangan di infus di rumah sakit

Tangan Diinfus di Rumah Sakit: Panduan Lengkap untuk Pasien dan Keluarga

Pemasangan infus di tangan adalah prosedur medis umum yang dilakukan di rumah sakit. Prosedur ini melibatkan memasukkan kateter kecil dan fleksibel ke dalam pembuluh darah vena di tangan, memungkinkan pemberian cairan, obat-obatan, atau nutrisi langsung ke aliran darah. Memahami proses, tujuan, persiapan, potensi risiko, dan perawatan setelah pemasangan infus dapat membantu pasien dan keluarga merasa lebih tenang dan terlibat aktif dalam proses pengobatan.

Mengapa Infus Dipasang di Tangan?

Tangan adalah lokasi yang sering dipilih untuk pemasangan infus karena beberapa alasan:

  • Aksesibilitas: Pembuluh darah vena di tangan, seperti vena sefalika, basilica, dan mediana cubiti, relatif mudah diakses dan divisualisasikan.
  • Kemudahan Bergerak: Meskipun terpasang infus, tangan masih memungkinkan pasien untuk melakukan beberapa aktivitas ringan.
  • Minim Risiko Komplikasi Serius: Risiko komplikasi serius seperti trombosis vena dalam (DVT) lebih rendah dibandingkan pemasangan infus di pembuluh darah vena yang lebih besar di kaki.
  • Kenyamanan Pasien: Banyak pasien merasa lebih nyaman dengan infus yang dipasang di tangan dibandingkan di lokasi lain.

Namun, lokasi pemasangan infus dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien, jenis obat yang diberikan, dan preferensi dokter. Lokasi lain yang mungkin digunakan termasuk lengan, kaki, atau bahkan leher (untuk infus sentral).

Tujuan Pemasangan Infus

Infus dipasang untuk berbagai tujuan medis, termasuk:

  • Rehidrasi: Menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi, diare, muntah, atau perdarahan.
  • Pemberian Obat: Memberikan obat-obatan seperti antibiotik, analgesik (pereda nyeri), kemoterapi, atau obat-obatan khusus lainnya secara langsung ke aliran darah, memastikan penyerapan yang cepat dan efektif.
  • Transfusi Darah: Memberikan transfusi darah untuk menggantikan sel darah merah, trombosit, atau plasma yang hilang.
  • Pemberian Nutrisi: Memberikan nutrisi parenteral (TPN) kepada pasien yang tidak dapat makan atau menyerap nutrisi melalui saluran pencernaan.
  • Pemberian Elektrolit: Mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, atau kalsium.
  • Pemberian Kontras: Memasukkan zat kontras untuk prosedur pencitraan seperti CT scan atau MRI.

Proses Pemasangan Infus: Langkah Demi Langkah

Proses pemasangan infus biasanya dilakukan oleh perawat terlatih. Berikut adalah langkah-langkah umum yang diikuti:

  1. Persiapan: Perawat menjelaskan prosedur kepada pasien dan menjawab pertanyaan. Perawat juga mengumpulkan peralatan yang diperlukan, termasuk kateter infus, larutan infus, selang infus, alkohol swab, tourniquet, plester, dan sarung tangan.
  2. Pemilihan Lokasi: Perawat memilih lokasi yang tepat untuk pemasangan infus, biasanya di pembuluh darah vena di tangan atau lengan.
  3. Pembersihan: Area pemasangan infus dibersihkan dengan alkohol swab untuk mengurangi risiko infeksi.
  4. Pemasangan Tourniquet: Tourniquet dipasang di atas lokasi yang dipilih untuk memperbesar pembuluh darah vena, membuatnya lebih mudah untuk dilihat dan diakses.
  5. Pemasukan Kateter: Perawat memasukkan kateter infus ke dalam pembuluh darah vena dengan hati-hati.
  6. Verifikasi Posisi: Setelah kateter masuk, perawat memastikan bahwa kateter berada di dalam pembuluh darah vena dengan mengamati kembalinya darah ke dalam kateter.
  7. Pelepasan Tourniquet: Tourniquet dilepas setelah kateter berhasil dimasukkan.
  8. Fiksasi Kateter: Kateter difiksasi ke kulit dengan plester untuk mencegahnya bergerak atau terlepas.
  9. Penyambungan Selang Infus: Selang infus disambungkan ke kateter dan laju infus diatur sesuai dengan instruksi dokter.
  10. Pemeriksaan Akhir: Perawat memeriksa area pemasangan infus untuk memastikan tidak ada kebocoran, pembengkakan, atau tanda-tanda infeksi.

Persiapan Pasien Sebelum Pemasangan Infus

Meskipun tidak memerlukan persiapan khusus, pasien dapat melakukan beberapa hal untuk membantu proses pemasangan infus:

  • Memberi Tahu Alergi: Informasikan kepada perawat tentang alergi terhadap obat-obatan, plester, atau lateks.
  • Memberi Tahu Kondisi Medis: Informasikan kepada perawat tentang kondisi medis yang Anda miliki, seperti gangguan pembekuan darah atau riwayat pemasangan infus yang sulit.
  • Menghidrasi Diri: Minum banyak cairan sebelum pemasangan infus dapat membantu pembuluh darah vena lebih mudah terlihat.
  • Rileks: Cobalah untuk rileks selama prosedur untuk mengurangi ketegangan dan nyeri.

Potensi Risiko dan Komplikasi

Seperti semua prosedur medis, pemasangan infus memiliki potensi risiko dan komplikasi, meskipun biasanya ringan:

  • Nyeri dan Memar: Nyeri ringan dan memar di sekitar area pemasangan infus adalah umum.
  • Infeksi: Infeksi di tempat pemasangan infus dapat terjadi jika tidak dibersihkan dengan benar.
  • Radang urat darah: Phlebitis adalah peradangan pada pembuluh darah vena, yang dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
  • Infiltrasi: Infiltrasi terjadi ketika cairan infus bocor keluar dari pembuluh darah vena ke jaringan di sekitarnya, menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
  • Ekstravasasi: Ekstravasasi terjadi ketika obat-obatan yang mengiritasi atau merusak jaringan bocor keluar dari pembuluh darah vena, menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih parah.
  • Trombosis Vena Dalam (DVT): Meskipun jarang terjadi, DVT dapat terjadi jika kateter infus merusak pembuluh darah vena.

Perawatan Infus Setelah Pemasangan

Perawatan infus yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi:

  • Jaga Area Instalasi Tetap Bersih dan Kering: Jaga area pemasangan infus tetap bersih dan kering untuk mencegah infeksi.
  • Periksa Tanda-Tanda Infeksi: Periksa area pemasangan infus secara teratur untuk mencari tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, nyeri, atau keluarnya nanah.
  • Laporkan Nyeri atau Pembengkakan: Laporkan kepada perawat jika Anda mengalami nyeri, pembengkakan, atau kemerahan di sekitar area pemasangan infus.
  • Jangan Menarik atau Memanipulasi Kateter: Jangan menarik atau memanipulasi kateter infus, karena dapat menyebabkan kerusakan atau terlepas.
  • Lindungi Area Pemasangan Saat Mandi: Lindungi area pemasangan infus saat mandi untuk mencegahnya basah.
  • Jaga Laju Infus Tetap Stabil: Hindari mengubah laju infus kecuali diinstruksikan oleh perawat.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis

Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Demam
  • Gemetaran
  • Nyeri yang hebat di sekitar area pemasangan infus
  • Pembengkakan atau kemerahan yang signifikan di sekitar area pemasangan infus
  • Keluarnya nanah dari area pemasangan infus
  • Sesak napas
  • Nyeri dada

Memahami proses pemasangan infus, tujuan, potensi risiko, dan perawatan setelah pemasangan dapat membantu pasien dan keluarga merasa lebih tenang dan terlibat aktif dalam proses pengobatan. Komunikasi yang baik dengan perawat dan dokter adalah kunci untuk memastikan perawatan yang aman dan efektif.